UN EGDI Survey : Republic of Korea

ANALISIS KRITIS TERHADAP UN EGDI SURVEY : REPUBLIK KOREA



United Nations The E-Government Development Index atau disingkat menjadi UN EGDI.
The E-Government Development Index menyajikan keadaan Pembangunan E-Government Negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Seiring dengan penilaian pola pengembangan situs web di suatu negara, indeks Pengembangan E-Government menggabungkan karakteristik akses, seperti infrastruktur dan tingkat pendidikan, untuk mencerminkan bagaimana suatu negara menggunakan teknologi informasi untuk mempromosikan akses dan inklusi masyarakatnya. EGDI adalah ukuran gabungan dari tiga dimensi penting e-government, yaitu: penyediaan layanan online, konektivitas telekomunikasi, dan kapasitas manusia.


E-Government Development Index didasarkan pada survei komprehensif kehadiran online dari 193 United Nations Member States, yang menilai situs web nasional kemudian bagaimana kebijakan dan strategi e-government diterapkan secara umum dan di sektor khusus untuk penyampaian layanan penting.

Survei yang dipublikasikan setiap dua tahun sekali ini, memberi peringkat untuk 193 negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

(1) Indeks pelayanan daring atau Online service index (OSI).

(2) Indeks infrastruktur telekomunikasi atau Telecommunication infrastructure index (TII).

(3) Indeks sumber daya manusia atau Human capital index (HCI).


Menurut data United Nation E-Government Development Index Survey 2020, Republik Korea memilik ranking indeks ke 2 dari 193 negara, dengan nilai 0,9560 yang berarti Republik Korea atau Korea Selatan memiliki Very High EGDI.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mempredikatkan negara-negara yang mendapatkan point lebih dari 0.75 dipreditkatkan sebagai Very High EGDI, untuk point 0.50 sampai 0.75 sebagai High EGDI, Point 0.25 sampai 0.50 sebgai Middle EGDI, dan untuk point yang kurang dari 0.25 dipreditkatkan sebagai Low EDG.





Survei Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusung tema Digital Government in the Decade of Action for Sustainable Developemnt. Tujuan dari survei ini adalah sebagai alat bantu pembangunan bagi negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengidentifikasi kekuatan dan tantangan masing-masing dalam upaya mempertajam implementasi kebijakan dan strategi pengembangan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Pada United Nations E-Government Development Index Survey 2020, Denmark mendapatkan nilai tertinggi dengan point 0.9758, Republik Korea atau Korea Selatan berada di urutan berikutnya dengan selisih poin 0.0198. Kemudian yang mendapatkan nilai terrendah atau Low EGDI yaitu South Sudan, negara yang berada di Afrika Timur dengan point 0.0875.

Penggunaan layanan E-Government di Republik Korea dan Korea Selatan meningkat tajam, terutama setelah merebaknya pandemi COVID-19. Karena pemerintah terus mengembangkan layanan online-nya, kepuasan warga pun meningkat. Sejak tahun 2010 Republik Korea selalu berada dalam urutan 3 besar, bahkan pada United Nations E-Government Development Index (INDEX) Survey tahun 2010, 2012, 2014 Republik Korea menempatkan urutan pertama.


Berikut adalah penilaian United Nations E-Government Development Index Survey 2020 Republik Korea atau Korea Selatan sebagai peringkat 2 dari 193 negara. 

Website United Nation E-Government Knowledgebase (UNeGovKB) yang berisikan United Nations E-Government Development Index dengan basis data dibuat oleh Division for Public Institutions and Digital Government (DPIDG) dari United Nations Department of Economic and Social Affairs (UNDESA) memiliki isi yang sangat lengkap dari tahun ke tahun. Fitur-fitur yang diberikannya juga tersusun rapih berdasarkan kategori, memudahkan pengunjung untuk mengakses data dalam website tersebut.


[Tampilan awal UNeGovKB]

Dalam tampilan awal diberitahukan tujuan mengapa UN EGDI Survey ini dilakukan dengan mengatakan bahwa Tahun 2020 menjadi tahun yang menyaksikan perubahan transformasional dalam pembangunan global. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres meminta Negara-negara Anggota dan pemangku kepentingan lainnya untuk “memulai satu dekade pengiriman dan tindakan untuk manusia dan planet”, mengingat waktu yang tersisa untuk mencapai 2030 Agenda Pembangunan Berkelanjutan. 
Dengan mensurvei dan mempelajari pola luas pemerintahan digital di seluruh dunia, United Nations E-Government Survey menilai perkembangan pemerintahan digital dari 193 Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mengidentifikasi kekuatan, tantangan, dan peluang mereka, serta menginformasikan kebijakan dan strategi. Survei ini mendukung upaya negara-negara untuk menyediakan layanan digital yang efektif, akuntabel, dan inklusif bagi semua dan menjembatani kesenjangan digital dalam memenuhi prinsip tidak meninggalkan siapa pun. Sejak didirikan pada tahun 2001 oleh Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, Survei telah menjadi alat pemeringkatan, pemetaan, dan pengukuran yang sangat diperlukan bagi para menteri digital, pembuat kebijakan, dan analis yang mempelajari analisis komparatif dan penelitian kontemporer tentang e-government. Peluncuran Survei ini juga berlangsung selama masa pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara pandemi telah menghidupkan kembali peran e-government, baik dalam penyampaian layanan digital konvensional maupun upaya inovatif baru dalam mengelola krisis, hal itu juga membawa tantangan dan berbagai bentuk kesenjangan digital ke permukaan, terutama di kalangan masyarakat termiskin. dan kelompok yang paling rentan.


[Fitur About]


[Fitur Data]


[Fitur Reports]

Berikut adalah tampilan UNeGovKB terdapat fitur 'About' yang memiliki option mengenai EGDI dan lain-lain. Kemudian terdapat fitur 'Data' yang memiliki pilihan untuk melihat data-data negara, kota, dan terdapat compare countries isinya adalah tabel dan bagan untuk membandingkan setiap negaranya. Selanjutnya adalah fitur 'reports' seperti namanya bahwa itu adalah fitur yang fungsinya memberikan laporan tahunan survei UN EGDI. Lalu ada fitur Event, Resources, Frequently Ask and Question, dan Contact yang membuat website ini semakin lengkap.

Sekian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kesalahan kata maupun informasi, mohon dikoreksi. Terima kasih, sampai jumpa di post-an berikutnya...

REFERENSI

Comments